Jakarta- Pada tahun 2025, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah melalui Tim Kerja Beasiswa Pusat Layanan Pembiayaan Pendidikan (Puslapdik) telah merealisasikan bantuan pendidikan berupa Afirmasi Pendidikan Menengah(ADEM) pada 4.616 siswa dari Papua, daerah 3T dan repatriasi atau anak-anak buruh migran di Malaysia dan Arab Saudi dengan jumlah anggaran yang disalurkan mencapai Rp90.274.200.000.
Siswa ADEM yang sebanyak 4.616 itu merupakan 99 persen dari sasaran sejumlah 4.679 siswa dan berada di kelas X (siswa baru tahun 2025), kelas XI dan kelas XII di jenjang SMA dan SMK. Mereka tersebar di beberapa propinsi. Untuk siswa ADEM yang berasal dari wilayah Papua, ditempatkan di 6 propinsi di Jawa dan Bali, sedangkan ADEM Repatriasi ditempatkan di 12 propinsi. Khusus ADEM 3T, mereka ditempatkan di ibu kota propinsi dimana mereka berasal, yakni di 11 propinsi.
Selama bersekolah, para siswa ADEM tersebut memperoleh bantuan pendidikan sebanyak Rp2,2 juta untuk jenjang SMA dan Rp2,3 juta untuk siswa SMK.
Baca juga: 500 Siswa Papua Ikuti Program ADEM 2025 di Jawa dan Bali

ADEM yang mulai berjalan sejak tahun 2013 ini merupakan program afirmasi yang bertujuan mengurangi disparitas atau kesenjangan pendidikan antar wilayah yang disebabkan faktor geografis dan ketersediaan fasilitas pendidikan. Sasaran program ADEM adalah Orang Asli Papua (OAP), Daerah Khusus (3T), dan Anak Pekerja Migran Indonesia (Repatriasi). Upaya ini secara langsung berkontribusi pada peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) nasional.
Tahun 2025 ini, jumlah siswa penerima beasiswa ADEM meningkat sebesar 23,67% dari tahun 2024. Kenaikan ini terdapat peningkatan kuota penerima beasiswa untuk kategori 3T di lima provinsi utama, yaitu Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Lampung, Maluku, dan Maluku Utara dan kategori Repatriasi. Pada Tahun 2025 terjadi pembaruan penerima repatriasi, yang sebelumnya hanya untuk anak pekerja migran dari Malaysia, kini diperluas untuk anak pekerja migran dari Arab Saudi.