Jakarta– Sebanyak 500 siswa lulusan SMP di enam propinsi di Papua mengikuti program Afirmasi Pendidikan Menengah (ADEM) 2025. Propinsi yang paling menerima kuota siswa ADEM Papua tahun 2025 ini adalah Propinsi Papua, yakni sebanyak 115 siswa, disusul Propinsi Papua Tengah 98 siswa, Papua Pegunungan ( 95 siswa), Papua Barat Daya (82 siswa), Papua Barat (63 siswa) dan Papua Selatan (47 siswa).
Staf Khusus Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Bidang Komunikasi Media, Ma’ruf, berharap agar siswa peserta ADEM memiliki jiwa petarung sebagai orang-orang pilihan yang di masa depan dapat berkontribusi besar untuk Papua dan Indonesia.
“Beasiswa ADEM merupakan bantuan dari pemerintah dengan memberikan afirmasi dan akses pendidikan yang berkualitas untuk para siswa Papua. Program ADEM merupakan ‘emas’ yang harus dimaksimalkan, tunjukkan bahwa kalian adalah orang-orang hebat yang mampu bersosialisasi, beradaptasi, dan berkompetisi dengan baik,” ungkap Ma’ruf pada penutupan Pembekalan dan Pemberangkatan Siswa ADEM Provinsi Papua tahun 2025, di Jayapura, Minggu (6/7).
Ma’ruf berharap peserta ADEM 2025 dapat melakukan proses pembelajaran dengan baik dan mampu bersosialisasi dengan masyarakat.
“Kesuksesan beasiswa ADEM tidak hanya terlihat dari hasil pembelajaran semata, namun juga bagaimana kalian mampu melakukan sebuah kemajuan dan berkontribusi di lingkungan masyarakat. Persiapkan diri kalian dengan baik dan selamat mengikuti pembelajaran di tempat baru,” pungkas Ma’ruf.
Di kesempatan yangsama, Kepala Bidang Pendidikan Khusus, Dinas Pendidikan Provinsi Papua, Laorens Wantik, menuturkan, Program ADEM telah memberi dampak positif untuk anak-anak Papua guna membentuk sumber daya yang unggul dalam segi akademik maupun karakter.
“Kalian adalah aset tanah Papua, tanamkan rasa percaya diri, tutur kata yang sopan, budaya saling menghormati, dan membawa nama Papua dengan sebuah kebaikan, selesaikan pendidikan dengan sebaik-baiknya dan selanjutnya dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan tinggi, ” ungkapnya.
Sementara itu, pada pembekalan di Nabire, Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Papua Tengah, Piet Hendrik Nawipa, meminta siswa ADEM agar selama mengikuti pembelajaran 3 tahun di Jawa harus berkeyakinan untuk berprestasi.
“Pulang dari tanah rantau setelah 3 tahun harus punya penampilan dan berkarakter, siap melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi, berprestasi dengan fokus rajin belajar di rumah dan di sekolah,” tuturnya.
500 siswa ADEM Papua itu akan melanjutkan jenjang pendidikan di sekitar 260 SMA/SMK di enam provinsi, yaitu Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, D.I Yogyakarta, dan Bali. Propinsi yang paling banyak menerima siswa ADEM Papua adalah Jawa Timur, yakni sebanyak 145 siswa, disusul Propinsi Banten (100 siswa), Jawa Tengah (90 siswa), Jawa Barat (70 siswa), Bali (55 siswa) dan Yogyakarta (40 siswa).
Sebelum memulai pembelajaran pada 14 Juli mendatang, seluruh siswa ADEM Papua akan mengikuti pendidikan Wawasan Kebangsaan selama tiga hari.
Baca juga : Program ADEM Tingkatkan Percaya Diri Siswa Papua

Rasa Bangga dan Ucap Syukur
Salah satu peserta ADEM Provinsi Papua, Sesilia Saroi Marei, mengatakan, menjadi peserta ADEM merupakan mimpinya sejak kelas tujuh SMP. Baginya, pengalaman dan ilmu pengetahuan merupakan bekal utama untuk bisa meraih masa depan dan membuat kemajuan untuk Papua.
“Sebagai putri daerah asal Kabupaten Jayapura saya bangga dan tertantang menembus kemampuan diri saya bersekolah diluar tanah Papua. Semoga ini menjadi titik awal kesuksesan bagi diri saya dan kami semua disini dapat kembali ke Papua dengan modal ilmu pengetahuan serta potensi yang kami miliki miliki untuk membawa Papua semakin baik lagi,” ujar alumni SMP Negeri 1 Sentani, itu.
Sementara Melki Zedek Maikel Aruri, alumni SMP YPPK Taruna Tegasa, Kabupaten Keerom, mengaku tak menyangka dirinya akan menimba ilmu di tempat yang jauh dari tanah Papua. Namun, bagi Melki, menjadi peserta ADEM merupakan kesempatan emas bagi dirinya untuk membentuk jati diri dan mengembangkan potensi lebih baik lagi.
“Puji syukur saya akan melanjutkan sekolah di Provinsi Jawa Barat. Semoga ini menjadi langkah awal saya menggapai cita-cita, menjadi pribadi yang lebih baik, dan kembali untuk mengabdi serta memajukan tanah Papua,” tutup Melki.