Bandung–Beratapkan langit yang cerah walau bulan malu-malu bersembunyi di balik awan, sekitar 170 siswa Papua menikmati dinginnya Kota Bandung pada Kamis malam, 10 Juli 2025. Namun, dinginnya malam tak menyurutkan langkah mereka untuk berkumpul di lapangan Pusat Pendidikan Keuangan TNI AD, Sukasari, Kota Bandung. Api Unggun yang menyala di tengah lapangan, tepat di depan tiang bendera, memberi kehangatan dan memompa semangat para siswa untuk terus berjuang menuju hidup lebih baik.
Para siswa Papua itu merupakan peserta program beasiswa Afirmasi Pendidikan Menengah (ADEM) Papua tahun 2025 yang ditempatkan di Propinsi Jawa Barat dan Banten. Mereka mengikuti pendidikan Wawasan Kebangsaan selama dua hari dan pembekalan di daerahnya masing-masing sebelum memulai aktivitas pembelajaran di berbagai SMA dan SMK. Di bawah bimbingan prajurit, mereka menerima materi wawasan kebangsaan, pendidikan baris-berbaris, penyalahgunaan narkotika dan obat terlarang, kesehatan reproduksi remaja, bahaya pergaulan bebas, dan literasi digital.
Mengakhiri pendidikan Wawasan Kebangsaan, disaksikan hangatnya api unggun, mereka berikrar:
…bertekad menjaga persatuan dan kesatuan indonesia; bersedia menyumbang tenaga, pikiran, serta kemampuan demi tercapainya tujuan NKRI; menjadi generasi yang cerdas, tangguh, mandiri yang berguna bagi nusa dan bangsa; berbakti pada orang tua dan guru; patuh dan menjunjung tinggi nilai-nilai luhur kemanusiaan dan keberagaman berlandaskan pada bhineka tunggal ika; menjaga nama baik dan kehormatan diri sendiri, keluarga dan daerah; dan siap menjadi pembelajar sepanjang hayat….
Sebagai bukti atas kuatnya tekad dan komitmen untuk menjaga persatuan dan kesatuan NKRI, para murid secara bergiliran memberi penghornatan pada Sang Saka Merah Putih dan menciuminya.

Suasana menjadi seakan patriotik namun juga melankolis ketika di saat bersamaan juga dibacakan puisi “Papuaku” karya Elisabeth M Mamboay
Nyanyian cendrawasih menggema; Susu dan madu melimpah; Itulah tanahku Papua; Tanah yang kaya dan subur;
50 tahun engkau ada dalam dekapan sang Ibu Pertiwi; Dibesarkan bersama nak negeri yang lain; Menatap masa depan dengan penuh harapan; Kau, aku, kita semua tersenyum; Bangga akan daya, karya, upaya; demi kesejahteraan rakyatku Papua;
Tuhanku, kiranya takkan ada lagi tangisan; Tuhanku, kiranya takkan ada lagi teriakan ketidakadilan; Tuhanku, kiranya Engkaulah penolong kami; Satukan kami dalam kasihmu; Eratkan kami dalam tali persatuan; Dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia
Tahun 2025 ini, sebanyak 500 orang murid Papua berhasil memperoleh beasiswa ADEM. Mereka akan melanjutkan jenjang pendidikan di sekitar 260 SMA/SMK di enam provinsi, yaitu Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, D.I Yogyakarta, dan Bali. Propinsi yang paling banyak menerima siswa ADEM Papua adalah Jawa Timur, yakni sebanyak 145 siswa, disusul Propinsi Banten (100 siswa), Jawa Tengah (90 siswa), Jawa Barat (70 siswa), Bali (55 siswa) dan Yogyakarta (40 siswa).

Saat menyambut sebanyak 100 siswa ADEM Papua dan ADEM Repatriasi tahun 2025 di Jakarta pada 11 Juli 2025, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, berharap, siswa penerima Beasiswa ADEM menjadi generasi yang bangkit, tumbuh, dan berkembang menjadi generasi Indonesia yang hebat.
“Keterbatasan ekonomi, lokasi tempat tinggal, dan berbagai kendala yang dihadapi, tidak boleh menjadi alasan untuk kalian berhenti mengejar cita-cita,” tegas Mendikdasmen..
Mendikdasmen juga menekankan bahwa kesempatan menempuh pendidikan yang berkualitas terbuka bagi semua anak.
“Terus semangat mencapai cita-cita karena andalah yang akan menjadi penerus agar Indonesia menjadi negara yang maju, hebat, dan bermartabat!,” tegas Mendikdasmen.