Jakarta- Bantuan biaya hidup dalam KIP Kuliah, seharusnya, sesuai aturan, digunakan oleh mahasiswa penerima KIP Kuliah untuk membiaya kebutuhan personalnya, seperti kost, transportasi, kebutuhan sehari-hari, pembelian buku, diktat, dan segala sesuatu yang terkait langsung dengan perkuliahan.
Namun, ada pertanyaan, apakah bantuan biaya hidup dalam KIP Kuliah dapat digunakan oleh mahasiswa penerimanya untuk modal usaha?
Untuk menjawab pertanyaan itu, ada baiknya kita dengarkan kisah keberhasilan Faron Ali Baihaqi, seorang pengusaha perikanan yang pernah menerima bantuan pendidikan KIP Kuliah tahun 2016 (Saat itu namanya Bidikmisi) di Program Studi Teknologi Hasil Perikanan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Mulawarman, Samarinda. Faron Ali lulus tahun 2021. Kini, memiliki beberapa perusahaan perikanan berskala nasional dan internasional dengan omzet mencapai miliaran rupiah.
Faron, yang asalnya dari Muara Badak Kabupaten Kutai Kartanegara itu, memanfaatkan uang biaya hidup Bidikmisi yang saat itu Rp3,6 juta per semester atau Rp600 ribu sebulan untuk dijadikan modal usaha jualan ikan. Berawal dari jualan ikan dari rumah ke rumah disela-sela perkuliahannya, lantas meningkat menjadi suplier ikan ke restoran dan hotel, selanjutnya go internasional dengan menjadi eksportir ikan ke 14 negara.

“Dulu, saya memulai usaha dari Rp2,1 juta, sebagian dari bantuan Bidikmisi untuk menjual 3o KG ikan, lantas 6 bulan kemudian mencapai 1 ton ikan, kini saya sudah mendatangani kontrak sebagai eksprotir ikan ke 10 negara senilai Rp360 miliar per tahun, “kata Faron saat menjadi narasumber pada Zoom Metting pembekalan studi bagi mahasiswa penerima KIP Kuliah tahun 2024, beberapa hari lalu.
Tahun 2024 ini, sebanyak 243.446 mahasiswa menerima bantuan KIP Kuliah. Para mahasiswa itu tersebar di 124 perguruan tinggi negeri dan perguruan tinggi swasta yang berada dibawah naungan 17 LLDIKTI. Di zoom meeting tersebut hadir sebanyak 98 mahasiswa dan sisanya mengikuti melalui Youtube di kanal puslapdik.
Baca juga : Berawal Dari Dana KIP Kuliah, Jadi Bisnis Beromzet Miliaran
Menurut Faron, bantuan Bidikmisi atau kini KIP Kuliah memang ditujukan untuk membantu biaya pendidikan mahasiswa penerimanya. Namun, kalau uang bantuan KIP Kuliah itu dikelola dengan cerdas dan kreatif, dapat dimanfaatkan sebagai modal awal untuk membangun usah
Kepada mahasiswa penerima KIP Kuliah, Faron menawarkan tujuh tips tentang cara cerdas memanfaatkan bantuan KIP Kuliah untuk membangun bisnis.
Pertama, pengelolaan uang saku dengan bijak. Gunakan uang bantuan KIP kuliah untuk hal-hal yang paling penting, tentukan skala prioritas.
Kedua, memanfaatkan waktu di sela-selakuliah untuk mengembangkan keterampilan kewirausahaan
Ketiga, memperluas jaringan atau networking dan membangun relasi
Keempat, memanfaatkan program inkubasi bisnis di kampus
Kelima,mencari hibah atau mengikuti berbagai kompetisi kewirausahaan. Hal ini penting sebagai ajang latihan beriwirausaha.
Keenam, memulai membangun usaha kecil, baik secara offline atau online dengan memanfaatkan sebagian dari bantuan KIP Kuliah.
Ketujuh,membangun portofolio untuk masa depan.
Baca juga : Dengan Bidikmisi, Anak Sopir Truk itu Kini Jadi Staf Khusus Menteri

Selanjutnya, Faron mengajak mahasiswa untuk memulai langkah awal dengan mengenali diri sendiri. “Kenali apa yang menjadi minat dan ketertarikan”, ujarnya.
Kalau sudah memastikan bidang usaha yang akan ditekuni sesuai minat dan ketertarikan, buatlah perencanaan apa yang akan dilakukan serta menggali informasi terkait bidang tersebut,selalu melakukan riset pasar dan yang paling penting, membangun relasi atau networking dengan orang-orang yang punya usaha serupa.
“Menurut saya, yang paling penting dari semua itu adalah segera memulai,tidak takut mencoba, tidak takut gagal dan berani keluar dari zona nyaman, “tegas Faron.
Menurut Faron, kesuksesan dimulai ketika kita berani memulai usaha dan direncanakan dengan matang.
“Kesuksesan berhenti bukan ketika kita gagal, tetapi ketika kita menyerah dalam persaingan,”katanya.