Jakarta– Pemberian penghargaan oleh Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) bagi sekolah pengelola Afirmasi Pendidikan Menengah (ADEM) Papua diharapkan memberi motivasi dan inspirasi bagi sekolah-sekolah di Jawa dan Bali yang mengelola ADEM untuk lebih meningkatkan pelayanannya.
“Kami juga mengucapkan terima kasih kepada kemendikdasmen yang selama ini membimbing bahkan memberikan pembinaan sekaligus pembiayaan melalui pusladik sehingga program ADEM ini bisa berjalan hingga saat ini.”
Demikian dikatakan Wahono, Kepala Sekolah SMA Swasta Immanuel, Batu, Jawa Timur, usai menerima penghargaan sebagai sekolah pengelola ADEM Terbaik 1 pada acara Tasyakuran Hari Pendidikan Nasional 2025 yang berlangsung di Kemendikdasmen, Jakarta, pada 26 Mei 2025.
Tiga sekolah penerima siswa program Afirmasi Pendidikan Menengah (ADEM) memperoleh penghargaan dari Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) sebagai sekolah pengelola Program ADEM 2024 terbaik.
Selain SMA Immanuel, Batu, Jawa Timur, sebagai terbaik pertama, penghargaan juga diberikan kepada SMA Plus Permata Insan Islamic School, Tangerang, Banten, sebagai terbaik kedua, dan SMA Katolik Pendowo, Magelang, Jawa Tengah sebagai terbaik ketiga.
Dikatakan Wahono, SMAS Immanuel telah menjadi pengelola ADEM sejak program tersebut digelar pemerintah tahun 2013. Setiap tahunnya, SMA yang berlokasi di Jalan Wukir itu menerima sekitar 10-15 siswa ADEM Papua, selain ADEM Repatriasi.

Wahono berharap agar program ADEM terus berjalan bahkan ditingkatkan kualitasnya sekaligus kuantitasnya. Hal itu, lanjut Wahono, masih banyak siswa di Papua maupun yang ada di 3T dan Repatriasi sangat membutuhkan akses pendidikan yang berkualitas di Jawa dan Bali.
“Kami juga berharap, seleksi untuk anak-anak ADEM ini lebih diperketat sehingga yang mendapat kesempatan di dalam program ADEM ini adalah mereka yang betul-betul memang ingin dan punya minat yang sungguh-sungguh untuk studi sehingga menghasilkan siswa-siswi yang berkualitas yang nantinya bisa kembali membangun Papua, “paparnya.
Hal senada dikatakan Hasan Firdaus, Kepala SMA Plus Permata Insan Islamic School. “Kami berharap, agar melalui penghargaan ini, Kemdikdasmen bersama Puslabdik dan satuan pendidikan yang mengelola program ADEM bisa terus bersinergi dan menjadi wadah utama untuk menyelamatkan pendidikan anak-anak bangsa yang merantau atau menjadi imigran di negara lain, “katanya.
Menurutnya, melalui program ADEM, anak-anak buruh migran yang menjadi siswa ADEM bisa kembali ke Indonesia untuk dijadikan sebagai generasi emas dan generasi unggulan dengan pengetahuan dan pendidikan yang semestinya mereka dapatkan.
“Kami juga berharap agar program ADEM ini terus meningkat dan bisa menjadi program yang dari tahun ke tahun lebih baik lagi dan menjadi program percontohan, “katanya.
Hasan juga mengajak semua sekolah pengelola ADEM untuk bersama-sama mengawal program ADEM menjadi program terbaik untuk mencerdaskan anak-anak bangsa.
“Kita rawat mereka seperti layaknya merawat anak sendiri, sehingga apa yang mereka butuhkan, terutama ilmu pengetahuan,bisa terpenuhi dengan baik, “lanjutnya.

Sementara itu, Erna Yuli Erawati, Kepala Sekolah SMA Katolik Pendowo, Magelang, Jawa Tengah, bersyukur mendapatkan penghargaan terbaik ketiga sebagai sekolah pengelola program ADEM.
“Saya berharap program ADEM lebih baik, lebih maju, dan bisa mengantarkan anak-anak Papua menjadi anak-anak yang hebat, sehingga nantinya akan membangun Papua untuk lebih maju, “kata Erna yang juga Koordinator ADEM wilayah Jawa Tengah.
Perkuat kolaborasi
Pada Malam Tasyakuran Hardiknas 2025 itu, Kemendikdasmen memberikan 115 penghargaan dan bentuk apresiasi, yang mencakup berbagai kategori baik individu maupun institusi. Selain itu, juga diberikan sejumlah apresiasi kepada pemerintah daerah, mitra strategis, media dan jurnalis, serta tokoh pendidikan.
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, mengatakan, pemberian penghargaan tersebut merupakan bentuk apresiasi pada pihak-pihak yang telah memberikan dukungan dan bekerja sama dalam membangun sumber daya manusia unggul, mengembangkan sains dan teknologi, dan menjadikan Indonesia sebagai bangsa yang berprestasi.
Sekretaris Jenderal Kemendikdasmen, Suharti, menegaskan bahwa Malam Tasyakuran Hardiknas menjadi ruang reflektif bagi seluruh pemangku kepentingan untuk memperkuat kolaborasi demi kemajuan pendidikan Indonesia.
Selain itu, lanjut Suharti, merupakan bentuk penguatan sinergi antara pemerintah pusat dan daerah dalam mewujudkan pendidikan yang inklusif dan berkelanjutan.
“Malam tasyakuran ini diharapkan dapat menginspirasi masyarakat luas untuk ikut aktif berkontribusi dalam pembangunan pendidikan, serta meningkatkan kesadaran akan pentingnya peran bersama dalam transformasi pendidikan,” lanjutnya.